puisi

Selembar kanvas usang di laci paling dalam Ku raih kembali setelah pergimu dimasa silam Ada wajahmu terlukis disitu bersama keindahan Mengingatkanku pada rindu yang tak lagi berbentuk Seperti bulan yang hanya tinggal separuh Pergimu menelantarkan aku dalam riuhnya waktu Menyisakan selembar kekosongan jiwa yang makin lusuh Kau tinggalkan aku dalam gaduh, kisruh, menggersangkan segalaku yang dulu teduh Hingga aku rapuh terjajah oleh tajamnya angkuh Sayangku, Di pintu hatimu aku tak akan lelah mengetuk

Tidak ada komentar: