Minggu, 29 April 2012

6 fakta menarik tentang nasi yg di anggap mitos

1. Nasi membantu mendongkrak
mood.
Karbo mendukung produksi
serotonin, senyawa kimia dalam
otak yang menimbulkan perasaan
senang. Studi dari Archives of Internal Medicine menunjukkan,
orang yang menjalani diet rendah
karbo yang berat selama setahun
(hanya mengonsumsi sekitar 1/2
cangkir nasi atau selembar roti),
cenderung mengalami depresi, kegelisahan, dan mudah marah.
Kadarnya jauh melebihi orang
yang mengonsumsi diet rendah
lemak-tinggi Nasi, yang hanya
makan produk olahan susu rendah
lemak, gandum utuh, buah- buahan, dan kacang-kacangan. 2. Nasi membantu mencegah berat
badan naik.
Bahkan, membantu menurunkan
berat badan. Bagaimana mungkin?
Yang pasti, peneliti dari Brigham
Young University di Utah, AS, mendapati bahwa mereka yang
meningkatkan asupan seratnya
secara umum akan kehilangan
berat badan. Hal ini terjadi pada
perempuan paruh baya yang
dimonitor pola makannya selama dua tahun. Sebaliknya, perempuan
yang mengurangi asupan serat
dari makanannya justru berat
badannya naik. 3. Nasi baik untuk jantung.
Dengan meningkatkan asupan
serat yang mudah larut (yang
bisa ditemukan dalam makanan
tinggi Karbohidrat seperti oatmeal
dan kacang polong) sebanyak 5-10 gr sehari, Anda akan
menurunkan kadar kolesterol
jahat hingga 5 persen. Mereka
yang mengonsumsi gandum utuh
(seperti beras merah) juga
cenderung memiliki kadar kolesterol jahat yang lebih
rendah, dan kolesterol baik yang
lebih tinggi. 4. Nasi membantu merampingkan
lingkar pinggang.
Mengonsumsi gandum utuh
membantu mengurangi lemak
tubuh dan lemak perut, demikian
menurut penelitian baru yang dimuat di Journal of Nutrition.
Dalam studi tersebut dikatakan
bahwa orang dewasa yang makan
sekitar tiga porsi gandum utuh
sehari, memiliki lemak tubuh 2,4
persen lebih sedikit, dan lemak perut 3,6 persen lebih sedikit,
daripada mereka yang makan
kurang dari seperempat porsi. 5. Nasi membantu menajamkan
memori.
Perempuan overweight yang
menjalani diet rendah karbo
selama seminggu (benar-benar
tidak mengonsumsi Nasi) ternyata mendapatkan nilai yang lebih
buruk dalam tes memori (seperti:
mengapa tadi saya masuk ke
ruangan ini?). Nilai mereka juga
berkurang dalam visuospatial
memory (tes mengingat lokasi dalam peta) daripada mereka
yang mengikuti diet rendah kalori.
Inilah merupakan petunjuk
American Dietetic Association,
yang terungkap dalam sebuah
studi dari Tufts University. 6. Nasi membantu memecah lemak.
Sarapan dengan Nasi yang
sifatnya tidak menaikkan gula
darah dengan cepat, seperti
oatmeal atau sereal bekatul, 3
jam sebelum latihan, akan membantu Anda membakar lemak
lebih banyak, demikian menurut
sebuah studi dari Journal of
Nutrition. Kedua jenis makanan
tersebut, seperti juga kentang
dengan kulitnya, roti gandum, pasta dari gandum, atau kacang
polong, tidak menyebabkan gula
darah melonjak secepat bila Anda
mengonsumsi roti tawar putih
atau nasi putih. Sebaliknya,
tingkat insulin tidak meningkat cepat, dan karena insulin
berperan memberi tanda bahwa
tubuh menyimpan lemak,
memastikan tingkat insulin yang
lebih rendah akan membantu Anda
membakar lemak.

Tidak ada komentar: