Rabu, 02 Mei 2012

PROSES TERBENTUKNYA SIDIK JARI


Pernah Terlintaskan kenapa
semua manusia di dunia punya
sidik jadi yang berbeda? Wow,
Bagaimana proses
terbentuknya sijik jari
tersebut? Perilaku kriminal sering
dipersalahkan pada kejadian
atau trauma masa kecil.
Namun, kemampuan menjadi
pencuri berakar pada
perkembangan yang terjadi saat berada dalam rahim. Penyelidikan menunjukkan,
pada saat kehamilan memasuki
pekan ke-17, sidik jari pada
janin mulai tampak. Keunikan
sidik jari sudah dikenali selama
dua millennia dan dipelajari selama dua abad. Namun, ilmuwan belum bisa
menjelaskan bagaimana sidik
jari terbentuk. Model teori
komputer baru menunjukkan
cara pola ini terbentuk. Sidik
jari mulai terbentuk diawali pada saat kehamilan
menginjak pekan ke-10 saat
panjang janin masih sekitar 80
mm. Sidik jari melibatkan tiga fitur
berbeda, lengkungan, putaran
dan beralur. Michael Kucken
dan Alan Newell dari University
of Arizona menemukan,
penciptaan pola sidik jari melibatkan ketegangan dalam
selembar kulit yang terjepit
yang disebut lapisan basal. Pada janin, lapisan basal
tumbuh lebih cepat dari
lapisan sekitarnya, epidermis
di bagian luar dan dermis
bagian dalam. Lapisan basal
melengkung dan melipat di beberapa arah dan memaksa
munculnya bentuk kompleks. Tekanan tercipta pada batas
kulit, termasuk kuku dan
lipatan buku serta
menyusutnya bantalan ujung
jari, ungkap laporan Kucken
dan Newell yang dimuat dalam edisi jurnal Europhysics
Letters. “Lipatan ini menyandikan pola
sidik jari masa depan yang
akan terlihat pada permukaan
kulit di pekan berikutnya,”
papar Kucken. Karena pola
sidik jari dikodekan di bawah permukaan kulit, pola ini tak
bisa dihancurkan oleh cedera
kulit dangkal, lanjutnya. Namun, ia mengakui,
bagaimana tepatnya pola
tersebut diawetkan selama
pertumbuhan janin masih
belum jelas. Model ini
menegaskan penjelasan 80 tahun yang belum pernah
mendapatkan penerimaan. Sidik jari merupakan hal aneh
bagi ilmuwan. Bahkan, telapak
tangan manusia secara
misterius berbeda dari bagian
tubuh manusia lainnya dalam
beberapa cara. “Tak hanya ada sidik jari, pada telapak
tangan kulitnya juga tebal,”
ungkapnya. Selain itu, terdapat kelenjar
keringat yang lebih banyak
dan tak ada folikel rambut,
lanjut Kucken. Kucken
mengatakan, lekukan pada
sidik jari mungkin berkaitan dengan pembentukan alur
otak, struktur tertentu dalam
mata, dan bahkan folikel
rambut. Banyak rancangan alam
secara matematis sama
dengan sidik jari. Termasuk,
riak gundukan pasir, garis-
garis ikan tropis, dan pola
cairan, papar Kucken. Salah satu fenomena serupa yang
dikenal sebagai pusaran Von
Karman terjadi saat arus
udara atau cairan bergerak
dalam arah berlawanan. Proses itu bisa menciptakan
awan yang meringkuk secara
fantastis. Serangga meminjam
energi dari vortisitas von
Karman untuk diciptakan
sayap mereka sendiri guna meningkatkan kecepatan dan
manuver. Tak semua pola beragam
diciptakan mekanisme sama,
kata Kucken. Namun, hal ini
bisa dijelaskan persamaan
serupa. Kesamaan ini membuat
sulit untuk menemukan mekanisme fisik dibaliknya,
terutama pola biologis yang
sangat kompleks. “Penelitian kami menunjukkan,
ketidakstabilan mekanis
terkait beberapa keadaan,”
kata Kucken. Lebih lanjut,
saat ini terdapat diskusi
mengenai bukti sidik jari harus tetap berlaku di pengadilan
meski tak memiliki implikasi
langsung pada identifikasi sidik
jari yang bisa membantu
memberi landasan yang lebih
solid pada subyek masa depan, tutupnya

Tidak ada komentar: