Kamis, 10 Mei 2012

Kisah guru jadi pelacur demi anak didiknya



Kisah Seorang Guru Jadi Pelacur
Demi Anak Didiknya Tinggal di desa kecil di propinsi
Gan Shu. Awalnya dia bukan
pelacur. Setiap penduduk di desa
tersebut tidak mengerti kenapa
seorang gadis secantik Xia yang
mempunya paras tubuh yang indah dan rupa yang menawan
tidak melakukan seperti gadis-
gadis lainnya. Karena Xia menolak akan hal ini,
ayah nya Xia selalu menghukum
dia.Suatu hari Xia mendengar
bahwa sebuah sekolah di desa
membutuhkan jasa seorang guru
Xia langsung dengan sukarela menjadi seorang guru dengan
tanpa imbalan. Pas hari pertama Xia masuk ke
sekolah menjadi seorang guru,
setiap murid kaget dan terpukau
akan kecantikan guru baru
mereka Sejak saat itu Kelas selalu
menjadi penuh dengan canda tawa setiap murid. Kelas mereka
lebih layak untuk di sebut sebagai
tempat penampungan daripada
bangku bangku sekolah yang
normal. Dalam kondisi kelas yang
sekarat ini, Xia mengajarkan beribu ribu kata kata chinese dan
pengetahuan laennya kepada
murid murid nya Suatu hari badai
besar menghancurkan kelas
mereka semua murid tidak bisa
melanjutkan pendidikannya. Lalu kepala sekolah datang ke kota
untuk merundingkan hal tersebut
dengan walikota yang mengurus
budget bagian pendidikan agar
memberikan sumbangan uang utk
membetulkan sekolah mereka akan kepala sekolah kembali
dengan tangan kosong. Kepala sekolah mengatakan
kepada Xia bahwa walikota akan
memberikan uang kalo hanya Xia
yang datang kepada dia dan
meminta uang kepadanya secara
personal, Xia yang tidak pernah keluar dari desa dan
meninggalkan rumah nya dan
tidak pernah bertemu dengan
walikota sebelumnya, telah
memutuskan untuk berangkat
dari rumah untuk mengunjungi sang walikota. Sebelumnya Xia
kwatir kalo kunjungan dia akan
mengacaukan suasana, akan
tetapi dia tetep memutuskan
pergi demi murid murid nya. Xia berjalan lebih dari 10 kilo
untuk ke kantor sang walikota
setelah sampai, Xia duduk di
depan kantor yang bagus di
ruangan sang walikota. Setiba nya
di kantor, sang walikota menyambut kedatangan Xia
dengan sepasang mata pemburu
yang haus akan Xia dan
mununjukan tangannya ke sebuah
ruangan dan mengatakan “Uang
kamu ada di kamar tersebut… kalau kamu mau, kamu ikuti aku”
Xia melihat sebuah ruangan
dengan ranjang yang besar,
ranjang tersebut lah yang telah
merenggut keperawanan Xia,
Sang walikota telah memperkosa Xia. Darah segar dari
keperawannan nya telah
meninggalkan bekas dan jejak di
sprei darah merah tersebut
menjadi lebih merah daripada
warna bendera national China. Xia tidak menangis sedikit pun yang
ada di pikiran nya adalah
berpuluh puluh mata murid murid
nya yang akan kecewa kalo tidak
ada kelas buat mereka belajar. Setelah itu Xia bergegas balik ke
rumah yang gelap dan tidak
memberi tahu kepada seorang
pun tentang kejadian tersebut.
Hari berikutnya, para penduduk
membeli kayu dan membetulkan kondisi kelas. Akan tetapi kala
ada hujan yang deras, kelas
tersebut tetap tidak bisa di
gunakan. Xia mengatakan kepada
murid muridnya bahwa walikota
akan membangun sebuah sekolah yang bagus buat mereka. Dalam
kurang lebih 6 bulan, kepala
sekolah mengunjungi walikota 10x
akan tetapi tetep tidak diberikan
dana yang dijanjikan kepada
mereka. Hanya walikota lah yang tau apa yang telah terjadi pada
Xia akan tetapi tidak bisa
berbuat banyak tentang itu. Pada saat semester baru
berganti, banyak murid yang
tidak bisa melanjutkan sekolah
nya karena biaya dan mereka
harus membantu orang tua nya
untuk bekerja… Jumlah murid nya berkurang dan bekurang. Xia
sangat sedih akan kondisi seperti
itu. Ketika Xia mengetahui bahwa
harapan murid muridnya telah
hilang bagaikan asap. Dia lalu
kembali ke kamarnya. Xia membuka bajunya, dan melihat
tubuh telanjangnya di depan
cermin. Xia bersumpah akan
memakai tubuhnya yang indah
untuk mewujudkan impian dari
murid muridnya untuk bisa kembali sekolah… Xia tau semua gadis dari
desa bekerja sebagai pelacur di
kota untuk mencari uang dan itu
cara yang gampang untuk dia
untuk mendapatkan uang. Dia
membersihkan dirinya dan mengucapakan selamat tingal
kepada kepala sekolah, ayah dan
sekolah… Dia mengikat rambut nya dengan
kuncir dua dan berjalan menuju
kota. Ketika dia berangkat ke
kota, ayahnya tersenyum bangga
akan tetapi kepala sekolah
menangis sedih akan pilihan yang Xia lakukan….Di dalam glamor
kehidupan kota, Xia tidak senang
sama sekali dia menderita, dalam
benak pikirannya, hanya ada
sebuah kelas yang hancur dan
keprihatian dan kesedihan dan kekecewaan expressi dari murid
muridnya…. Xia masuk ke buat
salon, berbaring di ranjang yang
kotor dan menderita kerja kotor
yang kedua di dunia percabulan…
Malam itu di dalam diary nya Xia menulis “Sang walikota tidak bisa
di bandingakan dengan tamu
pertama nya lebih parah dan lebih
kejam akan tetapi paling tidak
tamu nya telah membayar dan
memberi uang” Xia mengirimkan semua uang
penghasilannya kepada kepala
sekolah dengan mengirit irit biaya
untuk hidup nya dengan harapan
bisa mengirim lebih banyak lagi ke
kepala sekolah. Sang kepala sekolah menerima uang tersebut
dan mengikuti untuk
menggunakan uang utk
membangun sekolah… Ketika
setiap orang yang menanyakan
sumber uang tersebut, sang kepala sekolah hanya menjawab
bahwa di dapat dari donasi dari
organisasi social. Akan tetapi
seiring waktu, penduduk
mengetahui bahwa sumber dana
dari seorang mantan guru yang bernama Xia. Banyak reporters
yang ingin meliputi berita ini akan
tetapi di tolak oleh Xia dengan
alasan bahwa dia hanya seorang
pelacur biasa.Dengan uang
tersebut, sekolah telah berubah drastis…Bulan pertama, ada papan
tulis baru…Bulan ke dua, ada
bangku kayu dan bangku…Bulan
ke tiga, setiap murid mempunyai
buku masing masing. Bulan ke
empat, setiap murid mempunya dasi masing masing. Bulan ke lima,
tidak ada seorang murid pun
yang datang ke sekolah tanpa
alas kaki. Bulan ke enam, Xia kembali
mengunjungi sekolah Xia disambut
dengan gembira dan para murid
menyapa”Guru, kamu telah
kembali guru, kamu cantik
sekali”Melihat kegembiraan dari para murid muridnya, Xia tidak
berkuasa untuk menangis,Tidak
peduli berapa banyak air mata
yang di teteskan nya dan berapa
banyak derita, keluh kesan dan
kisah sedih yang dia lalui dalam 6 bulan, Xia merasakan semua kisah
sedih dan penderitannya itu
sangat seimbang dan pantas
untuk harga yang dia bayar
untuk melihat apa yang Xia lihat
saat itu. Setelah beberapa hari di rumah, Xia kembali ke kota. Pada
bulan ke tujuh, sekolah telah
mempunyai lapangan bermain yang
baru. Pada bulan ke delapan,
sekolah membangun lapangan
basket…pada bulan ke sembilan, setiap murid mempunya pensil
yang baru. Pada bulan ke 10,
sekolah mempunya bendera
nasional sendiri, setiap murid bisa
menaikan bendera setiap hari nya. Hingga suatu waktu Xia
dikenalkan kepada seorang
businessman. Sang pengusaha luar
asing bersedia membayar 3000
rmb buat satu malam. Dengan
pikiran yang lelah yang telah dia lalui bbrp tahun lalu, Xia dengan
lelah menuju hotel sang
pengusaha asing. Dia bersumpah
bahwa itu adalah pekerjaan kotor
yang terakhir bagi dia dan
setelah itu dia akan kembali ke desa dan bersama sama murid
muridnya di sekolah. Akan tetapi
nasib berkata lain sungguh tragis
telah terjadi malam itu dimana Xia
bersumpah untuk terakhir kali
nya, Xia di diperkosa dan di siksa hingga terbunuh oleh 3
pengusaha asing tersebut. Xia
baru saja bertambah umur nya
menjadi umur 21 tahun. Xia saat
itu juga meninggal tanpa mencapai
keinginan yang terakhir, yaitu untuk membangun satu kelas
bagus dengan 2 komputer yang
bisa digunakan oleh murid murid. Seorang pelacur telah meninggal
dunia… keheningan yang di penuhi
air mata. Saat itu langit kota
ShenZen masih berwarna biru
seperti lautan. Para murid2, guru2
dan beberapa ratus penduduk menghadiri acara pemakaman Xia
di desa kecil bernama “GanShu”
Pada saat itu, semua hanya bisa
melihat foto hitam putih dari Xia
dalam foto itu Xia mengikat
rambut nya 2 dengan senyuman bahagia… Kepala sekolah membuka
diary Xia dan membacakanya di
depan para murid murid nya dan
Xia menulis “Sekali melacur, bisa
membantu satu anak yang tidak
bisa sekolah. Sekali menjadi wanita simpanan, bisa membangun sebuah
sekolah yang telah hilang
harapan. Bendera setengah tiang
dikibarkan.

Tidak ada komentar: